Multitasking Menurut Psikologi: Efisien atau Justru Merugikan?

Pesantenanpati.comMultitasking atau melakukan beberapa pekerjaan sekaligus sering dianggap sebagai kemampuan istimewa di era modern. Banyak orang meyakini bahwa multitasking membuat pekerjaan lebih cepat selesai.

Namun dari sudut pandang psikologi, multitasking tidak selalu berdampak positif dan justru bisa menurunkan kualitas kerja serta memengaruhi kesehatan mental.

Apa Itu Multitasking Menurut Psikologi?

Dalam psikologi kognitif, multitasking diartikan sebagai proses berpindah fokus secara cepat dari satu tugas ke tugas lain, bukan benar-benar mengerjakan dua hal sekaligus. Otak manusia pada dasarnya hanya dapat memusatkan perhatian pada satu hal dalam satu waktu.

Menurut penelitian dari American Psychological Association (APA) tahun 2024, aktivitas multitasking lebih sering disebut sebagai “task switching” dibanding pengerjaan simultan.

Studi dari Universitas Stanford menemukan bahwa individu yang sering melakukan multitasking justru lebih lambat menyelesaikan pekerjaan dan mudah terdistraksi. Penelitian ini juga menyebutkan bahwa performa kerja menurun hingga 40% ketika seseorang terus-menerus berpindah fokus.

Selain itu, multitasking juga dapat meningkatkan risiko kesalahan. Hal ini karena otak membutuhkan waktu tambahan untuk menyesuaikan diri setiap kali berpindah dari satu tugas ke tugas lain.

BACA JUGA :   Kesehatan Mental Perempuan saat PMS dan Menjelang Haid

Secara psikologis, multitasking dapat menyebabkan kelelahan mental. Aktivitas berpindah fokus terus-menerus membuat otak bekerja lebih keras, sehingga memicu stres dan menurunkan kemampuan konsentrasi jangka panjang.

Individu yang terbiasa multitasking cenderung lebih mudah merasa lelah secara emosional dan memiliki tingkat kecemasan lebih tinggi.

Meski banyak dampak negatif, multitasking masih bisa efektif untuk aktivitas ringan yang tidak membutuhkan fokus penuh, misalnya mendengarkan musik sambil berolahraga, atau memasak sambil berbincang.

Namun, untuk pekerjaan yang membutuhkan konsentrasi tinggi seperti menulis, menghitung, atau menganalisis, sebaiknya dilakukan secara fokus satu per satu.

Psikolog menyarankan strategi single-tasking, yaitu fokus menyelesaikan satu pekerjaan sebelum beralih ke tugas lain. Dengan metode ini, kualitas kerja lebih terjamin dan energi mental lebih terjaga.

Beberapa teknik populer seperti Pomodoro Technique atau time blocking juga terbukti membantu meningkatkan fokus dan produktivitas. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *